Mohon tunggu...
Franky Heumasse
Franky Heumasse Mohon Tunggu... profesional -

just simple guy who love music & sport, the two things make a world a better place

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Wimbledon 2017, Spotlightnya Federer dan Muguruza!

17 Juli 2017   09:40 Diperbarui: 17 Juli 2017   09:49 723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Usai sudah perhelatan Wimbledon 2017, Raja Roger Federer merengkeuh gelar Grandslam nya yang ke 19 atau yang ke 8 di Wimbledon, dalam final yang berat sebelah, Federer mengalahkan Marin Cilic (Kroasia) straight set 6-3 6-1 6-4 hanya dalam waktu 1 Jam 41 menit.

Meskipun memenangi toast servis, Federer memberikan kesempatan pertama pada Marin Cilic untuk membuka laga final.

Pada set pertama kedua petenis memainkan tensi tinggi dalam 4 game awal. Cilic kesulitan memainkan servis pertamanya yang berjalan tak seperti  yang diinginkannya.

Federer memimpin 3-2 pada game ke 5 setelah membreaks servis cilic.

Cilic sempat memiliki kesempatan untuk membreak servis Federer pada game ke- 3 namun tak bisa.

Setelah itu Cilic  2 kali kesulitan mengkonversi  servis poin nya pada game ke 8, sebelum akhirnya Federer menutup set pertama dengan 6-3 dengan 2 kali membreaks servis Cilic .

Penampilan impressive dari baseline posisi yang steady dan presisi yang tepat membuat raja lapangan rumput mampu mengatasi tekanan pada 4 game awal, yang  adalah kunci pada set ini.

Federer langsung tancap gas , memegang servis untuk membuka set ke -2 ,Cilic yang mencoba bangkit mendapat semangat dari penonton di centre court, namun lagi --lagi Federer mem-breaks servis nya untuk selanjutnya memimpin 2- 0. Pada game  ke 3 terjadi insiden ,Cilic meminta medical time out setelah bermasalah dengan cedera nya, makin membuat Cilic tak nyaman,setelah time out Cilic kembali merebut game ke 4, dan selanjutnya adalah one man show pada 3 game berikut, direbut Federer dan menutup set ini 6 -1.

Clic mencoba optimis bertanding tanpa beban  untuk menahan laju federer dan mengembalikan mental bertanding nya pada  set ke 3.

Ia merebut game pertama, selanjutnya kedua petenis saling mempertahankan servis masing-masing sampai game ke 6.

Memasuki game ke 7, Federer berhasil mematahkan kembali servis Cilic, selanjutnya memegang servis, sampai memimpin 5 -3, Cilic mencoba bertahan dan merebut game ke 9.

Federer menutup game ke 10 dan mengunci gelar juara ke 8, (terbanyak di Wimbledon dari petenis pria manapun)  dengan sebuah servis Aces yang indah!

Di bagian putri, yang menghelatkan final sabtu sore waktu setempat atau  malam hari WIB.

Garbine Muguruza menorehkan namanya sebagai petenis Spanyol ke-2 yang jadi juara di Wimbledon.pelatih dan juga juara 1994 Conchita Martinez ,sukses membagikan tips jitu bagi petenis kelahiran Venezuela ini.

Muguruza juara usai menumbangkan Venus Williams, yang notabene lebih diunggulkan dalam final tahun ini, dengan straight set 7-5 6-0 hanya dalam waktu 1 jam 11 menit.

Venus, yang mendapat suntikan moral lewat instagram dari sang adik Serena, gagal menampilkan performa terbaiknya dan kehilangan kepercayaan diri justru pada saat ia harus bertanding dalam level yang semestinya.

Akan tetapi, Muguruza memang tampil menawan!

Usai mematikan semua spotlightsebagai juara Grand slam kepada dirinya setelah mengalahkan Serena di Prancis terbuka 2016 lalu, Mugu tampil tanpa beban dan memburu semua bola yang ditempatkan Venus di setiap sudut lapangan!

Set pertama dimulai dengan grogi, oleh kedua petenis yang tampak dingin semenjak memulai toast dan mengabadikan gambar bersama official sesaat sebelum dimulainya pertandingan.

Sama seperti babak semifinal, Muguruza bermain dalam konsentrasi super tinggi dan dingin.

Kedua petenis saling mempertahankan serve masing-masing  diwarnai banyaknya unforced error yang dibuat Williams.

Memasuki game ke 10 saat  Muguruza servis untuk bertahan di set pertama, Venus mengambil alih pertandingan memanfaatkan unforced error muguruza, Venus sudah memegang  2 set point saat memimpin 40 -15 pada game ini.

Namun Mugu yang tak kenal menyerah, menerima kebaikan dari konsentrasi tingginya, ia berhasil menyelamatkan 2 set point , menahan servis nya dan berbalik mematahkan servis Williams di game ke 11 dan menutup set pertama 7 -5.

Set ke 2 Williams benar-benar dihancurkan oleh Muguruza, semua arah bola nya dibaca di setiap sudut lapangan, ground stroke keras nya yang flat dan biasanya mematikan lawan sanggup diantisipasi dengan baik oleh Mugu.Williams mengalami kekalahan terburuk dalam penampilannya di Wimbledon, bahkan kalah 0-6 adalah skor terburuk yang pernah dialaminya di turnamen yang menjadi rumah baginya itu.

Ada catatan menarik selama pertandingan ini, yakni presisi dan abilitas Williams yang baik, justru kehilangan momentum yang menjadi turning point bagi Muguruza pada game ke 9!! Game ini benar --benar menghancurkan kepercayaan diri Venus Williams, selain itu, taktik Muguruza yang mengintimdasi semua bola dan mental Williams di lapangan sudah dimulai bahkan saat memulai toast sebelum pertandingan

Yang aneh dan luar biasa adalah bahwa Muguruza menambah gelar ke 5 WTA nya, dengan 2 diantaranya adalah juara di Grand slam.

 Petenis spanyol ini memiliki mental juara 'bumblebee' saat turun di turnamen besar Grand slam, namun tidak stabil dalam turnamen WTA lainnya.dari 3 final nya; 2 kali direbut nya gelar juara dengan mengalahkan duo Williams sister venus -- serena  dalam 2 set langsung!

Bandingkan gelar yang didapat Muguruza dengan bebrapa petenis stabil di jajaran elite, bahkan ada yang menjadi nomor 1 dunia dengan selusin atau lebih gelar juara, tapi tanpa meraih gelar Grandslam satupun ! seperti,

Simona Halep  15 Gelar juara,( peringkat 2 dunia )Jelena Jankovic  15 Gelar juara WTA,( eks NO 1 dunia)

Caroline Wozniacki  25 Gelar juara WTA ( eks No 1 dunia)Agniekza Radwanska  20 gelar WTA, (peringkat 5)

Akhirnya Publik Tennis kembali  menanti Muguruza  mempertahankan level bermainnya ,dan benar-benar menjadi petenis elit dalam level yang konsisten setiap waktu nya.

Selamat Roger, Selamat Garbine !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun