Metode yang diterapkan oleh negara untuk membangun generasi dengan identitas Islam yang kokoh adalah melalui penanaman tsaqafah Islam, mencakup akidah, pemikiran, dan perilaku Islam, ke dalam akal dan jiwa para siswa. Dengan pendekatan ini, generasi akan berkembang menjadi ulama dan ahli dalam berbagai bidang kehidupan, baik dalam ilmu-ilmu keislaman seperti ijtihad, fikih, dan peradilan, maupun dalam ilmu-ilmu sains seperti teknik, kimia, fisika, kedokteran, dan lainnya. Dengan ilmunya, mereka akan menjadi penerang di tengah kegelapan kebodohan serta mampu memberikan solusi atas berbagai permasalahan masyarakat. Ilmu yang disertai dengan iman membuat mereka memahami bahwa ilmu yang dimiliki harus berorientasi pada kehidupan akhirat. Mereka juga menyadari bahwa ilmu tidak boleh dijadikan alat untuk kepentingan segelintir orang, seperti para pemilik modal atau kapital.
Sejarah panjang peradaban Islam telah membuktikan keunggulan sistem pendidikan Islam yang diterapkan dalam negara yang menjalankan Islam secara kafah. Kita tentu masih mengingat bahwa penemuan pesawat terbang, kompas, ilmu kedokteran, hingga ilmu teknik banyak dipelopori oleh para cendekiawan Muslim. Hal ini terjadi pada masa ketika sistem pendidikan Islam dengan kurikulum berbasis akidah Islam diterapkan. Tidakkah kita merindukan kembalinya peradaban Islam yang mampu melahirkan generasi unggul dan gemilang?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H