Mohon tunggu...
Mimbar Puan
Mimbar Puan Mohon Tunggu... Lainnya - Komunitas

Komunitas Mimbar Puan adalah komunitas independen yang bergerak di bidang isu perempuan dan anak yang referensinya bersumber dari Al-Qur'an dan Hadist.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sudah Sejak 76 Tahun Lalu

17 Juli 2024   13:20 Diperbarui: 17 Juli 2024   13:23 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SUDAH SEJAK 76 TAHUN LALU

Seperti yang telah kita ketahui Palestina tengah tidak baik-baik saja dan kondisi ini telah berlangsung selama 76 tahun. 76 tahun rakyat Palestina menderita, di era modern ini ada wilayah yang tergenosida, ada wilayah yang menjadi penjara terbesar di dunia. Mengapa disebut penjara?, disebut penjara karena puluhan lebih rakyat Palestina terbunuh, tersiksa dengan kelaparan, kekurangan air bersih, semua harta benda yang dimiliki telah lenyap diakibatkan dari bombardir yang dilakukan zionis Israel.

Genosida yang terjadi di Palestina sejak tahun 1948. Sejak saat itu tanah Palestina mulai direbut oleh zionis Israel. Menurut data yang dipaparkan dari Palestinian Central Bureau of Statistics (PCBS) pada tahun 2023, populasi Palestina mencapai sekitar 5,2 juta jiwa (sekitar 3 juta jiwa di Tepi Barat dan sisanya lebih dari 2 juta jiwa di Jalur Gaza) dengan tingkat kelahiran yang relatif tinggi dan imigrasi yang terbatas akibat pembatasan pergerakan, populasi Palestina terus bertambah dengan laju yang lambat namun stabil.

Genosida yang terjadi telah mengakibatkan dampak cukup besar bagi populasi penduduk Palestina. Selain kerusakan infrastruktur yang luas yaitu rumah-rumah, fasilitas kesehatan, sekolah dan fasilitas lainnya, genosida tersebut juga menimbulkan korban jiwa dan cedera yang signifikan bagi warga Palestina. Kementrian Kesehatan Gaza mencatat lebih dari 37.000 warga Palestina meningga di wilayah tersebut sejak invasi brutal Israel pada 7 Oktober 2023. Sasaran bombardir oleh Israel ini yang katanya menyerang anggota hms, nyatanya tidak. Israel telah menyerang warga sipil terutama perempuan dan anak-anak.

Genosida tersebut masih berlangsung hingga sekarang, korban masih terus berjatuhan. Anak-anak yang kekurangan gizi terus bertambah. Anak-anak yang tak berdosa menjadi korban kebiadaban Israel. Para perempuan disiksa, dilecehkan dan dibunuh dengan begitu kejinya. Tidak hanya perempuan yang dilecehkan tetapi laki-laki juga dilecehkan oleh tentara Israel.

Sekarang warga Palestina telah berada di tempat akhir perlindungan yaitu kota Rafah tapi tidak menjadikan warga Palestina mundur untuk mempertahankan tanah para nabi tersebut. Warga Palestina dengan kekuatan keimanan mereka tetap memilih berada di
Palestina, bertahan untuk melindungi tanah kaum muslim tersebut. Warga Palestina tidak  akan berhenti melindungi tanah para nabi tersebut hingga kemerdekaan mereka dapatkan. Sudah saatnya kita bersatu memperjuangkan kemerdekaan tanah para nabi tersebut, jangan biarkan warga Palestina berjuang melawan kebiadaban zionis Israel.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun