SUDAH SEJAK 76 TAHUN LALU
Seperti yang telah kita ketahui Palestina tengah tidak baik-baik saja dan kondisi ini telah berlangsung selama 76 tahun. 76 tahun rakyat Palestina menderita, di era modern ini ada wilayah yang tergenosida, ada wilayah yang menjadi penjara terbesar di dunia. Mengapa disebut penjara?, disebut penjara karena puluhan lebih rakyat Palestina terbunuh, tersiksa dengan kelaparan, kekurangan air bersih, semua harta benda yang dimiliki telah lenyap diakibatkan dari bombardir yang dilakukan zionis Israel.
Genosida yang terjadi di Palestina sejak tahun 1948. Sejak saat itu tanah Palestina mulai direbut oleh zionis Israel. Menurut data yang dipaparkan dari Palestinian Central Bureau of Statistics (PCBS) pada tahun 2023, populasi Palestina mencapai sekitar 5,2 juta jiwa (sekitar 3 juta jiwa di Tepi Barat dan sisanya lebih dari 2 juta jiwa di Jalur Gaza) dengan tingkat kelahiran yang relatif tinggi dan imigrasi yang terbatas akibat pembatasan pergerakan, populasi Palestina terus bertambah dengan laju yang lambat namun stabil.
Genosida yang terjadi telah mengakibatkan dampak cukup besar bagi populasi penduduk Palestina. Selain kerusakan infrastruktur yang luas yaitu rumah-rumah, fasilitas kesehatan, sekolah dan fasilitas lainnya, genosida tersebut juga menimbulkan korban jiwa dan cedera yang signifikan bagi warga Palestina. Kementrian Kesehatan Gaza mencatat lebih dari 37.000 warga Palestina meningga di wilayah tersebut sejak invasi brutal Israel pada 7 Oktober 2023. Sasaran bombardir oleh Israel ini yang katanya menyerang anggota hms, nyatanya tidak. Israel telah menyerang warga sipil terutama perempuan dan anak-anak.
Genosida tersebut masih berlangsung hingga sekarang, korban masih terus berjatuhan. Anak-anak yang kekurangan gizi terus bertambah. Anak-anak yang tak berdosa menjadi korban kebiadaban Israel. Para perempuan disiksa, dilecehkan dan dibunuh dengan begitu kejinya. Tidak hanya perempuan yang dilecehkan tetapi laki-laki juga dilecehkan oleh tentara Israel.
Sekarang warga Palestina telah berada di tempat akhir perlindungan yaitu kota Rafah tapi tidak menjadikan warga Palestina mundur untuk mempertahankan tanah para nabi tersebut. Warga Palestina dengan kekuatan keimanan mereka tetap memilih berada di
Palestina, bertahan untuk melindungi tanah kaum muslim tersebut. Warga Palestina tidak  akan berhenti melindungi tanah para nabi tersebut hingga kemerdekaan mereka dapatkan. Sudah saatnya kita bersatu memperjuangkan kemerdekaan tanah para nabi tersebut, jangan biarkan warga Palestina berjuang melawan kebiadaban zionis Israel.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H