Mohon tunggu...
Mimbar Puan
Mimbar Puan Mohon Tunggu... Lainnya - Komunitas

Komunitas Mimbar Puan adalah komunitas independen yang bergerak di bidang isu perempuan dan anak yang referensinya bersumber dari Al-Qur'an dan Hadist.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

All Eyes On Gaza

16 Juli 2024   09:32 Diperbarui: 16 Juli 2024   09:32 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

All Eyes On Gaza 

Malam 27 Mei 2024, telah terjadi pembantaian di Rafah. Hal tersebut yang menjadikan tagar #AllEyesOnRafah viral diberbagai sosial media. Beredar video di Instagram yang sangat menyayat hati. Dimana seorang pria tengah mengangkat jenazah bayi korban bom dan pembakaran kamp Rafah yang sudah tidak memiliki bagian kepala. 

Katanya Zona Aman??

Empat hari sebelum penyerangan Rafah orang-orang Palestina mengungsi kesana (Rafah), karena daerah ini dinyatakan sebagai "Zona Aman" oleh Israel. Namun Israel melanggar perkataannya. Pada malam tersebut, ditengah orang-orang tertidur di kamp pengungsian, Israel menyerang kamp pengungsi Palestina secara Brutal, menghujani 60 bom dalam waktu semalam. Atas hal tersebut membuktikan dengan atau tanpa gencatan senja, tidak ada gunanya karena semua dilanggar. Karena begitulah watak asli Zionis Israel sejak 75 tahun melakukan pembantaian. 

DUNIA HARUS TAU! 

Wilayah Palestina merupakan tanah Kharajiyah yang telah menjadi bagian dari negri Islam sejak masa Khalifah Umar ibn Khattab R.A. Pada tahun 637 M pasukan kaum Muslim di bawah kepemimpinan Khalid ibn Walid berhasil membebaskan tanah Palestina. Jadi secara mutlak, Palestina adalah tanah yang sepenuhnya milik kaum Muslim. 

DEKLARASI BALFOUR 

Masalah utama Palestina adalah penjajahan wilayah oleh Zionis Yahudi yang merampas wilayah tersebut atas dukungan Inggris melalui Deklarasi Balfour pada tahun 1917 untuk merealisasikan cita-cita berdirinya negara Yahudi yang digagas oleh Theodor Herzl yang pada tahun 1896 menemui Sultan Abdul Hamid II selaku Khalifah Turki Usmaniyyah untuk meminta sedikit tanah kepada Sultan di Al-Quds. Namun Sultan Abdul Hamid II menolak permintaan tersebut secara tegas. 

"Selama Aku masih hidup, aku lebih rela menusukkan pedang ketubuhku daripada melihat tanah Palestina dikhianati dan dipisahkan dari Daulah Ustmaniyyah" Tegas Sultan Abdul Hamid II

BAGAIMANA DENGAN TWO-STATE SOLUTION? 

Membagi dua wilayah untuk Palestina dengan Israel merupakan bentuk Pengkhianatan yang Nyata harus ditolak seluruh kaum Muslim sedunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun