Mohon tunggu...
Mimbar Puan
Mimbar Puan Mohon Tunggu... Lainnya - Komunitas

Komunitas Mimbar Puan adalah komunitas independen yang bergerak di bidang isu perempuan dan anak yang referensinya bersumber dari Al-Qur'an dan Hadist.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Lawan Patriarki dengan Matriarki?!

15 Juli 2024   14:02 Diperbarui: 15 Juli 2024   14:06 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lawan Patriarki dengan Matriarki?!

 Pernahkah sobat puan mendengar istilah Matriarki? Mungkin istilah ini tidak asing bagi sobat puan semua. Karna seringkali Matriarki dibenturkan dengan istirlah Patriarki. 

Matriarki merupakan sebuah konsep dimana perempuan yang memerintah, mendominasi, atau menjadi kepala atas keluarga, kelompok, atau negara. Dalam artian lain, perempuan bertanggung jawab dalam berbagai hal.

Betul, Matriarki merupakan kebalikan dari Patriarki dimana laki-laki ditempatkan sebagai seorang yang dominan. Laki-laki menjadi seorang yang lebih superior dibanding perempuan. 

@mimbarpuan
@mimbarpuan
Dalam konsep Matriarki yang ditawarkan oleh kaum feminis adalah bukan menjadikan perempuan sebagai orang yang menguasai atau mengendalikan. Akan tetapi orang-orang mengikuti nilai keibuan seperti saling menghormati serta memelihara kehidupan alam, sosial, dan budaya. 

Dilansir pada laman dadangoray.com yang memandang konsep Matriarki maupun Patriarki jika diterapkan pada masyarakat 

sumber dadangoray.com
sumber dadangoray.com
Pada kedua teori tersebut, apabila salah satunya diterapkan pada sistem masyarakat. Hal apa yang bisa menjamin apabila potensi terjadinya diskriminasi gender terbalik? Perebutan kekuasaan antar perempuan, dan penolakan dari mereka yang menganut patriarki? 

Yang menjadi pertanyaan berikutnya, apakah ketertindasan kaum perempuan itu murni disebabkan laki-laki? Atau terdapat faktor lain yang membuat kaum perempuan tertindas? 

Para penggiat gender selalu menyatakan bahwa penyebab semua penderitaan perempuan adalah karena ketidaksetaraan gender. Karena itu solusi yang ditawarkan oleh mereka adalah mewujudkan kesetaraan gender dalam berbagai hal, sebagaimana yang banyak dirumuskan dalam konvensi dan konferensi sekarang ini. Mereka merancang peningkatan partisipasi perempuan dalam segala bidang, yang justru akan menjadikan nasib perempuan makin terpuruk. Karena program yang hanya mengikuti agenda global tanpa serius merumuskan akar masalah, tantangan dan kebutuhan negeri ini terhadap kualitas SDM-nya akan berpotensi  kontraproduktif. Yang akan memunculkan masalah baru serta mengalihkan energi dan dana yang tidak sedikit. 

Berbagai Penderitaan yang dialami perempuan sesungguhnya adalah cerminan cara pandang kehidupan yang tidak memberikan penghargaan dan perlindungan terhadap perempuan. Bahkan perempuan dianggap hanya sebagai komoditas dan obyek. Hal ini jelas menunjukan relasi yang salah antara laki-laki dan perempuan. 

Apa yang sebenarnya perempuan butuhkan? Untuk menjadi SDM yang unggul dan mampu mencetak generasi pembangun peradaban yang cemerlang? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun