Mohon tunggu...
Mima Isono
Mima Isono Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

A very blessed mom living in Tokyo, Japan. Vlogger by hobby. https://www.youtube.com/channel/UC0DsgurgVgF6E5RB7yd0bwg IG: https://www.instagram.com/tiptoeingworld/

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Awal Musim Semi dan Mekarnya Bunga Sakura di Jepang

20 Februari 2018   04:07 Diperbarui: 21 Februari 2018   19:04 3599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Musim semi adalah musim yang sangat dinanti-nantikan di Jepang. Setelah berbulan-bulan diterpa cuaca yang sangat dingin, akhirnya sinar matahari akan kembali terasa hangat. Bunga-bunga pun akan bermekaran. Jepang di musim semi sangatlah indah. Berbagai macam jenis bunga tumbuh di sepanjang musim ini.

Dari berbagai macam jenis bunga yang ada di Jepang, bunga sakura adalah bunga yang paling digemari oleh masyarakat Jepang. Keindahan bunga sakura ini sudah diceritakan  sejak ribuan tahun yang lalu. Bagi orang Jepang, musim semi dimulai ketika bunga sakura mulai mekar.

Bunga sakura hanya dapat mekar ketika suhu dingin menjadi hangat secara drastis. Misalnya dari temperatur 13 derajat tiba-tiba menjadi 25 derajat. Begitu pentingnya bunga sakura ini bagi orang-orang Jepang, sampai-sampai stasiun televisi meliput secara berkala perkembangan kuntum bunga sakura apakah sudah menunjukan tanda-tanda akan segera mekar. 

sakura-kompasiana-5a8b34fdf1334417530b1772.jpg
sakura-kompasiana-5a8b34fdf1334417530b1772.jpg
Menikmati pemandangan bunga sakura yang bermekaran dinamakan Hanami. Hanami berasal dari kata "hana" artinya bunga dan "miru" artinya melihat.

Hanami adalah bagian dari budaya Jepang yang sudah dilestarikan sejak berabad-abad yang lalu sampai saat ini. Kata Hanami hanya digunakan untuk bunga sakura. Menikmati pemandangan bunga-bunga lainnya tidak menggunakan kata hanami.


Hanami identik dengan piknik di bawah atau di sekitaran pohon sakura. Hanami ini dilakukan bersama - sama dengan keluarga, teman, pasangan dan rekan kerja satu kantor. Pada saat musim sakura, swalayan - swalayan seperti FamilyMart, Seven Eleven dan Lawson ramai dikunjungi pembeli bahkan makanan yang dijual seringkali habis sebelum sore hari. 

Di Tokyo misalnya tempat - tempat hanami yang paling populer seperti Taman Ueno, Taman Shinjuku, Taman Yoyogi dan Taman Inokashira selalu dipenuhi orang - orang yang siap dengan bekal makanan dan matras piknik. Di Taman Ueno misalnya orang - orang sudah mematok lokasi piknik yang diinginkan sehari sebelumnya karena begitu banyaknya orang sedangkan tempatnya sangat  terbatas.

Mekarnya bunga sakura tidak dapat diprediksi karena sangat tergantung dengan suhu. Setiap tahun tanggal mekarnya sakura berbeda - beda. Selama saya menetap di Jepang  selama 3,5 tahun biasanya sakura mulai bermekaran di akhir bulan Maret.

Sumber: Koleksi Pribadi
Sumber: Koleksi Pribadi
Orang Jepang memiliki kriteria untuk hanami. Mereka menggolongkan tingkat kemekaran bunga sakura berdasarkan jumlah bunga yang mekar di tempat-tempat tertentu. Misalnya: di Taman Shinjuku Tokyo bunga sakura baru mencapai tingkat kemekaran 40%. Ketika jumlah bunga sakura yang mekar di lokasi tertentu telah mencapai 70-80%, maka bunga sakura di lokasi tersebut dinyatakan "full bloomed" atau telah kembang sempurna. Orang-orang pun berdatangan ke lokasi tersebut untuk hanami.
Sumber: Koleksi Pribadi
Sumber: Koleksi Pribadi
Sayangnya fase hidup bunga sakura sangat singkat karena kelopaknya sangat lemah sehingga gampang ditiup angin. Setelah masuk tahap kembang sempurna biasanya bunga sakura hanya bertahan 3 hari itu pun kalau tidak ada angin kencang. 

Tahun ini diperkirakan bunga sakura akan mekar lebih lambat dari tahun-tahun sebelumnya. Tidak ada yang bisa memperkirakan secara pasti tetapi satu hal yang pasti: Jepang di musim semi akan selalu indah. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun