Di belakang, Cecilia sedang membuka catatan kecilnya sejak dimulainya kekacauan ini di Congo Basin. Catatan itu masih tersimpan rapi di lipatan...sepatu! Akiko sampai terheran-heran tadi ketika Cecilia membuka sepatu dan kaos kakinya lalu mengambil sesuatu dari sana. Secarik kertas lusuh yang terlihat sangat kusut karena terlalu lama di dalam lipatan sepatu.
Dengan disaksikan Akiko dan Lian Xi yang juga nampak terheran-heran melihat catatan lusuh itu, Cecilia membaca ulang apa yang telah ditulisnya dahulu;
1. Penyakit menular disebabkan bakteri yang belum diketahui apa.
2. Sample harus segera dibawa ke laboratorium untuk mengetahui jenis bakteri.
3. Titik nol ada di camp Golden Logging Timber Company di hutan primer dekat Cuvette Centrale di Congo Basin.
4. Informasi Fabumi, jamur berjenis Phallus dan biasa ditemui di hutan hujan tropis. Jamur ini diduga sebagai inang pertama bakteri.
5. Jamur itu didapatkan oleh Sefu, suspect nol, di akar-akar pohon Afrormosa.6. Fabumi diduga imun terhadap penyakit ini. Sempat terjangkit dan kemudian sembuh dengan sendirinya.
7. Gejala tertular bakteri adalah perilaku agresif, mata semerah darah, muka sepucat mayat, dan mulut berbusa hitam.
8. Kontak segera Marc-WHO untuk segera melakukan penyelidikan di titik nol.
Cecilia melingkari nomor 3 dan 5. Astaga! Suspect 0 adalah Sefu! Jadi sebenarnya yang diperlukan tim Fasilitas Gobi adalah Sefu. Bukan Fabumi. Dan bayi Leopard itu juga bukan referensi yang tepat untuk mengambil sample genom Bakteri Tropis. Seharusnya mereka mengambil sample darah atau jaringan Sefu.
Cecilia menggeleng-gelengkan kepala dengan wajah keruh. Kenapa dia sampai melupakan Sefu? Sosok penting bagi kemajuan pembuatan serum Bakteri Tropis.
Cecilia mengangkat wajahnya memandang Akiko.
"Sepertinya setelah dari Jenewa kita harus menyusur sungai Zaire menuju Congo Basin lagi."
Akiko ternganga. Kenapa lagi mereka harus pergi ke hutan yang sudah jadi kuburan massal itu?
Cecilia memaklumi keheranan Akiko.
"Aku melupakan hal sangat penting. Suspect 0 adalah orang bernama Sefu. Dialah yang pertama kali terjangkit Bacillus antracis yang menempel pada jamur Phallus di akar pohon Afrormasia."
"Tapi bukankah semua orang dan barang di camp itu sudah dibakar habis oleh suku Pygmi?"