Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Serum Sesi Recovery-Bab 21

2 Juli 2020   22:44 Diperbarui: 2 Juli 2020   22:50 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bab 20

Beijing, 39 54 24.84 N, 116 23 51.36 E
Kantor PBC Bank

"Jadi memang kita harus menyelesaikan rangkaian teka-teki ini terlebih dahulu sebelum pergi ke Fasilitas Gobi." Cecilia mengambil kesimpulan yang diiyakan oleh ketiga temannya.

Tanpa terasa perjalanan menuju Beijing dilalui dengan selamat dan lancar. Pesawat mendarat di Bandara Internasional Ibu Kota Beijing atau BCIA. Luigi kembali sudah mengatur semua yang dibutuhkan di bandara raksasa tersebut. Pesawat dibawa masuk ke sebuah hanggar. Mobil Wuling Almaz terparkir di sana sebagai alat transportasi darat yang disiapkan oleh Luigi.

Andalas kemudian teringat pesan orang tua di kabin di Siberia tentang orang yang selalu bisa dihubungi setiap saat jika mereka membutuhkan bantuan.

Apakah orang itu sesungguhnya adalah Luigi? Tapi bukankah orang tua itu dulu menyebutkan asisten Dokter Adli ada di Seoul? Andalas menjadi pusing sendiri memikirkan itu. Ayah angkatnya itu seorang pemain catur yang super lihai.

Wuling Almaz itu bergerak perlahan meninggalkan area bandara menuju pusat kota. Posisi kantor PBC Bank berada di tengah pusat keramaian Kota Beijing. Semuanya diam tak bersuara. Masing-masing berharap tidak ada lagi orang-orang sewaan yang menunggu mereka di sana.

Sampai Andalas memasuki kantor dan bertemu dengan resepsionis untuk menyampaikan maksud kedatangannya dengan menyebut kode 141-AA1313 serta menyerahkan kunci kecil yang didapatnya dari kotak deposit di New York, tidak ada satupun yang mengancam di dalam maupun sekitar bank.

Akiko dan Lian Xi yang bersiaga dan mempersenjatai diri di dalam mobil tidak melihat ada hal-hal yang mencurigakan. Rupanya Organisasi maupun OWC berhitung juga untuk tidak membuat kekacauan di Beijing.

Andalas keluar dan dengan tenang memasuki mobil. Mereka tidak terburu-buru pergi. Semuanya penasaran apa yang ada dalam kotak deposit di tangan Andalas.

Dengan menggunakan kunci kecil dari deposit di New York, Andalas membuka kotaknya dengan hati-hati. Seperti yang sudah diduga, isi dari kotak deposit itu adalah 2 buah kunci. 1 kunci kecil untuk membuka kotak terakhir di Jenewa, dan kunci agak besar dengan label yang berbunyi; deposit saving-New Delhi Central Train Station-141. Wah mereka harus mampir ke ibukota India rupanya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun