Soal mencari bahagia
Langit bisa menyediakan caranya
Dengan menurunkan hujan
Di tanah retak yang melolong-lolong kekeringan
Begitu rintik pertamanya memberikan sentuhan
Maka terdengarlah nyanyian merdu
Yang mengalahkan nada staccato sungai dan batu-batu
Soal merunut bahagia
Lautan bisa menuliskan rujukannya
Dengan mengirimkan gelombang tipis ke pesisir
Memberikan jalan terbaik bagi tukik-tukik di pasir
Untuk menggapai lidah pertama
Dari jilatan badai yang dipaksa moksa
Soal menyeduh rasa bahagia
Segelas kopi dan secangkir teh tawar
Di pagi yang tersudut oleh pikiran ngayawara
Memberikan contoh yang sempurna
Bagaimana sesapan pertama dan selanjutnya
Sanggup mengurai sinapsis otak yang tersandera
Oleh apa saja yang dianggap aniaya
Soal menapis romantisme demi bahagia
Bertanyalah pada kisah cinta dari para pujangga
Yang tidak berkata dari ujung mulut
Atau putaran bola mata dari makna yang tercerabut
Ia, atau mereka
Hanya mengulapkan secelup tinta
Ke dalam sajak dan surat yang berbicara secara paripurna
Jakarta, 11 Juni 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H