Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Novel | Serum-Bab 61

23 Mei 2020   16:07 Diperbarui: 23 Mei 2020   16:04 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Darksouls1 on pixabay.com

Mendengar teriakan itu, Kapten Shinji dan Mualim Yoshido terburu-buru masuk kokpit lalu mengangkat tubuh pilot pembajak dan membawanya pergi dari kokpit.

Andalas dengan suara yang agak lemah meminta kedua pilot yang sedang menunggu di kabin agar segera masuk.

"Cepat! Terbangkan pesawat ini! Sekarang!"

Terdengar suara berbalas tembakan gencar di luar. Pasukan Khusus Rusia mulai menyerbu masuk dari beberapa arah.

Kedua orang penumpang yang berprofesi sebagai pilot itu buru-buru duduk di kursi kokpit dan tanpa melakukan mekanisme checking seperti biasa langsung mendorong tuas gas. Pesawat meluncur dengan kecepatan tinggi. Bersiap take off lagi. Pilot satunya telah melakukan proses sequence take off tanpa banyak bicara. Situasi sangat tegang. Bisa saja pasukan penyerbu itu menembaki mereka sekarang. Namun pasukan OWC yang berada di bawah terlalu disibukkan dengan mempertahankan diri dari serangan Pasukan Rusia sehingga mereka tidak lagi mempedulikan saat pesawat itu menderum kencang meninggalkan landasan.

Lagipula mereka mengira itu adalah inisiatif pilot pembajak karena ada penyerbuan pasukan Rusia agar tidak kehilangan sandera berharga.

Pesawat itu berbelok tajam di atas bandara untuk menambah kecepatan. Tidak sedikitpun kedua pilot itu berkomunikasi dengan menara ATC. Nanti saja. Saat mereka sudah tidak berada dalam jarak tembak pasukan penyerbu.

Setelah keadaan sedikit tenang Cecilia berbicara di Aiphone kepada seluruh penumpang.

"Para penumpang yang terhormat. Kita telah berhasil menguasai pesawat. Pembajak sudah dilumpuhkan. Kita sekarang terbang menuju tempat aman."

Sorak sorai penumpang bertepuk tangan dan saling berpelukan menghiasi seluruh kabin. Pembajakan yang mengerikan itu berakhir menegangkan. Tidak ada satupun penumpang yang terluka. Kecuali 2 orang pramugari pesawat yang mengalami cedera benturan karena tidak sempat mengenakan lagi sabuk pengaman saat pesawat buru-buru terbang tadi.

Akiko menghela nafas lega. Drama ini berakhir dengan cepat dan tidak menimbulkan korban. Dia menoleh kepada Andalas untuk berterimakasih atas tindakan cepat dan heroiknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun