Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Serum-Bab 56

20 Mei 2020   18:31 Diperbarui: 20 Mei 2020   18:27 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Andalas sama sekali tidak puas. Hatinya tidak tenang. Dia tidak menemukan apa-apa di kabin ekonomi dan bisnis. Ini terlalu tenang. Sesuatu yang tenang malah membuatnya sangat curiga bahwa sesuatu yang besar bisa saja terjadi.

Memasuki wilayah udara Jerman, pesawat sedikit terguncang beberapa kali. Padahal cuaca sangat cerah. Orang-orang berpikir mungkin pesawat sedang mengalami Clear Air Turbulence. Namun firasat Andalas bekerja. Sesuatu sedang terjadi di dalam pesawat ini.  Apalagi setelah dilihatnya seorang pramugari terburu-buru pergi ke depan dan mengetuk pintu kokpit lalu menyelinap masuk ke dalam. Juga dengan  tergesa-gesa.

Di kokpit, pramugari itu mengambil tempat duduk di kursi kopilot yang kosong. Sedangkan sang kopilot telah mengambil alih kemudi pesawat.

Di kursi cadangan bagian belakang kokpit, terbujur kaku tubuh pilot yang telah menjadi mayat.

Pramugari itu tersenyum kepada kopilot.

"Jadi kita tetap sesuai rencana?"

Kopilot menoleh dan berucap pendek.

"Yup! Sesuai perintah OWC. Kita belok menuju Grozny."

Bogor, 1 Mei 2020

* * * * * ******

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun