Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Serum-Bab 49

15 Mei 2020   17:02 Diperbarui: 15 Mei 2020   17:16 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Uh, darimana datangnya penyerang itu? Islandia negara super damai. Jarang sekali ada kekerasan di sini."Akiko mengeluh pendek.

Andalas tidak merespon dari belakang. Dia sedang memborgol tawanan. Cecilia juga tidak. Matanya sedang fokus ke jalanan sembari sering melihat kaca spion. Dia takut polisi mengejar mereka. Islandia bukan negara dengan jumlah jalanan yang banyak. Mudah saja bagi mereka untuk tertangkap.

Penyerang keempat itu masih muda. Tidak lebih dari 30 tahun. Pandang matanya nampak nanar. Sungguh tidak terduga baginya tertangkap oleh target yang sepertinya mudah untuk dibereskan. 2 orang wanita yang terlihat lemah namun salah satunya malah bisa membekuk dirinya dengan mudah.

Andalas memeriksa database Si Konsultan. Wajah pemuda itu tidak muncul. Berarti pemuda ini anggota baru atau bukan kelompok pembunuh bayaran. Database Si Konsultan hanya mencakup perorangan dan bukan organisasi. Kalaupun orang tersebut termasuk anggota sebuah organisasi, maka itu hanya menjadi semacam keterangan tambahan saja di database.

Andalas sengaja membiarkan Akiko duduk di depan. Dia takut Akiko akan coba mengorek keterangan dari pemuda ini jika duduk di belakang. Dia tidak bisa membayangkan apa yang terjadi. Semenjak terus menerus berada dalam bahaya, Akiko sekarang lebih banyak memunculkan sikap Yakuzanya dibanding dirinya yang seorang dokter.

Andalas berbisik lirih di telinga pemuda bertampang Asia Tengah itu. Kelihatannya dari India, Bangladesh atau Pakistan.

"Kau tahu, wanita yang kau incar tadi dengan mudah akan membuatmu bicara. Dia Yakuza. Kau pasti pernah mendengar bagaimana cara mereka mengorek keterangan."

Pemuda mengeluh dalam hatinya. Pantas saja wanita itu sangat tangguh. Seharusnya mereka mengumpulkan informasi detail terlebih dahulu. Siapa sangka mereka diperintahkan memburu dan membunuh anggota Yakuza.

Tapi organisasi tempatnya bernaung hanya memenuhi perintah dari OWC. Mereka berempat yang dikirim melakukan perburuan. Dan mereka gagal. Sangat gagal.

Melihat pemuda itu diam termangu dengan raut muka yang makin lama makin pucat, Andalas tahu umpannya termakan. Tinggal satu ancaman lagi pemuda itu pasti bicara.

"Aku tahu kau dari India. Kau anggota organisasi apa? Dan siapa yang menyuruh kalian?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun