Salah seorang teman Abebe membungkuk untuk membuka tas. Sebuah pukulan singgah ke mukanya dengan telak. Diikuti tendangan dan cakaran yang persis mengenai hidung dan pelipisnya.
Lelaki itu rebah terpelanting. Hidung dan pelipisnya mengalirkan darah. Merasa tidak terima, lelaki itu mencabut pistol di pinggangnya. Bermaksud menembak langsung orang yang menyerangnya.
Pistolnya teracung ke muka Abebe. Ternyata Abebe yang telah menyerangnya tadi. Mata Abebe nampak semerah darah, wajahnya sepucat kertas, dan dari sudut mulutnya mengeluarkan busa berwarna hitam. Abebe meledakkan pistol di tangannya yang langsung membuat orang itu pecah kepalanya.
"Heiii! Kau gila Abebe!"Seorang lelaki lain menarik pelatuk pistolnya. Giliran Abebe yang terjengkang tewas karena peluru itu langsung bersarang di otaknya. Situasi menjadi kacau. 5 orang yang tersisa masing-masing hendak mencabut pistolnya. Namun Andalas sudah beraksi. Lelaki itu merobohkan 2 orang sekaligus dengan tendangan yang tepat menghancurkan selangkangan dan mematahkan leher.
Penembak Abebe yang masih memegang pistol membidik Andalas. Sebuah pukulan yang jitu bersarang di pangkal tenggorokannya. Lelaki itu memegangi leher sambil terhuyung-huyung jatuh.
Tersisa 2 orang. Mereka memang tidak berhasil mencabut pistol, namun masing-masing telah menghunus sebilah belati panjang yang berkilat saking tajamnya. Andalas menerjang salah satunya dengan pukulan keras ke arah perut namun bisa dielakkan oleh orang itu yang kemudian balas menyerang membabi buta menggunakan belatinya.
Seorang lainnya berlari ke arah Cecilia yang terpaku diam. Orang itu berniat menyandera orang terlemah di antara mereka. Namun sebuah tendangan melingkar yang cantik mendarat di kepalanya dengan telak. Orang itu berdiri dan balas menyerang dengan buas memakai belati. Tapi Akiko dengan tenang melayaninya. Kembali sebuah tendangan menghantam dada orang itu, disusul sebuah pukulan melumpuhkan ke batang leher.
Berbarengan juga dengan robohnya lawan Andalas yang terkapar pingsan setelah kepalan Andalas menghajar kepalanya.
Cecilia terpaku dengan raut muka tak percaya. Ada 2 hal yang membuatnya shock. Dokter Akiko ternyata jagoan beladiri! Dia merobohkan 2 orang lelaki tinggi besar yang punya berat badan 2 kali berat tubuhnya, dan Abebe menunjukkan gejala infeksi!
Padahal Cecilia melihat sendiri Abebe hanya mendapatkan gigitan kecil dari bayi Leopard  itu tadi. Berarti ini memang bayi Leopard yang mereka cari.
Terdengar sirine polisi dari kejauhan. Andalas buru-buru mengambil tas travel yang berisi baju Cecilia dan Akiko, meletakkannya di bagasi lalu menutupnya. Andalas masih sempat melihat bayi Leopard itu berdiri dengan terhuyung-huyung di dalam keranjangnya.