Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Serum - Bab 17

23 April 2020   06:04 Diperbarui: 23 April 2020   06:05 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pakai X-One ini untuk berkomunikasi antara kita di seputaran Pandora. X-One juga bisa dipergunakan sebagai gawai biasa.

Baik Prof. But why? Apakah ada yang Prof hendak ceritakan?

Ini Gadget anti sadap yang telah disetting hanya bisa bekerja pada orang yang memilikinya. Perhatikan, coba kau ambil gadgetku. Benda ini akan langsung mati jika berjarak lebih dari 30 cm dari suhu tubuhku yang telah dipetakan khusus olehnya.

Cecilia meraih gadget Profesor Sato. Benar saja. Gadget itu langsung mati.

Siapa saja yang menggunakan X-One Prof?

Kita berempat. Sesuai perintah Dokter Adli Aslan. Kau adalah pemimpin dari MS-AB-30 Cecil. Pergunakan waktumu selama di sini sebaik-baiknya dan lakukan serahasia mungkin. Ada mata CIA dan MI6 di sini. Dan aku curiga ada telinga raksasa farmasi juga.

Bukankah Profesor yang memanggil mereka?

Bukan. Mereka dikirim oleh Jenewa.

Dokter Adli Aslan?

Bukan. Para laba-laba di sekitarnya.

Shit! Tanpa sadar Cecilia menyumpah dalam hati. Dia baru menyadari di tempat seterpencil ini ternyata juga tetap berada pada ujung jari para konspirator.

Tapi Cecilia cukup lega. Dokter Adli Aslan telah memberi tahu mereka tentang rencana ini. Tugasnya saat ini tinggal mengumpulkan bahan sebanyak-banyaknya dari Cathy dan Dokter Akiko lalu kembali ke Congo Basin. Dia sudah tahu bagaimana caranya.

Cecilia memerankan dirinya dengan baik. Dalam surat tugas yang ditanda tangani oleh Direktur Jenderal WHO dia disebut sebagai ahli virus yang akan membantu tim Profesor Sato memberikan advis. Disebutkan pula bahwa dia diberikan waktu 1 minggu untuk melakukan orientasi lalu memberikan beberapa rekomendasi.

Hari ini Cecilia memulai pekerjaannya. Salah satunya yang membuat jantungnya berdebar adalah mengunjungi tempat karantina Object X. Dia sudah melihat proses penularan Afrormasia bacteria dan segala akibatnya. Sekarang inang dari Mollivirus sibericum bisa dilihatnya secara langsung.

Cecilia juga akan berdiskusi dengan Dokter Akiko. Karena dokter itulah yang menjadi saksi hidup proses penularan dan efek dari infeksi Mollivirus sibericum.

Cecilia mengikuti langkah Profesor Sato memasuki sebuah bangunan yang agak menjauh dari bangunan lainnya. Bahkan bangunan ini memiliki pagar tersendiri yang pasti dialiri listrik tanpa henti karena terlihat banyak bangkai binatang pengerat kutub yang tersangkut di pagarnya dalam kondisi gosong. Cecilia bergidik.

Bangunan karantina ini memang sengaja dibuat dengan pengamanan maksimum untuk mengisolasi temuan-temuan mereka yang dianggap berbahaya. Sejak dibangun pertama kalinya, baru kali inilah bangunan ini difungsikan.

Selain pagar listrik, ternyata pengamanan berlapis juga terdapat pada bangunan itu sendiri. 4 orang bertubuh kekar bersenjata senapan serbu ringan duduk di ruangan depan yang terkunci secara manual. Selanjutnya proses identifikasi untuk membuka pintu ruangan dilakukan juga secara berlapis. Retina scanner dan finger printer untuk membuka ruangan pertama yang merupakan laboratorium.

Untuk membuka ruangan karantina harus melewati retina scanner, finger printer, dan weighter. Sebuah locking system yang pintu bajanya hanya bisa terbuka jika orang yang akan masuk sudah ada di dalam daftar sistem komputer dengan menscanning berat tubuhnya. Weighter ini juga sekaligus dilengkapi dengan infra red trapper yang bisa membaca bentuk tubuh seseorang yang berhak membuka pintu dan sudah ada di database sistem.

Cecilia berdecak kagum. Ini luar biasa. Sistem containtment yang level safetynya sangat tinggi.

Cecilia tetap mengekor Profesor Sato memasuki laboratorium. Beberapa orang nampak tekun di depan komputer berkecepatan tinggi. Terdapat 2 ruangan yang terpisah dengan sekat kaca anti peluru setebal 75 mm namun tetap berada di dalam laboratorium ini. Profesor Sato mengatakan bahwa yang paling ujung adalah ruangan lab khusus analisa dan di sebelahnya adalah ruangan analisa data.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun