Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Serum-Bab 11

17 April 2020   15:55 Diperbarui: 17 April 2020   15:53 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ditemukan jenazah tidak utuh di lepas pantai Norwegia. Diduga merupakan awak dari kapal pemburu paus yang terbakar.

Marc mengerutkan keningnya. Ini tidak biasa. Kapal pemburu paus terbakar? Di perairan Arctic? Hmm.

"Sudah lama Marc? Maaf agak telat."Sebuah suara menyapa Marc.

"Oui Pierre tak apa. Duduklah. Kau aman?"

Lelaki perlente yang dipanggil Pierre mengangguk. Menarik kursi dan langsung bertanya to the point  dan meminta penjelasan detail tentang rencana Marc.

Dengan suara rendah Marc meminta orang-orang Pierre untuk membujuk atau menangkap paksa seorang pria bernama Fabumi yang sekarang sedang bersama koleganya di Kongo. Marc akan selalu memberikan informasi keberadaan mereka.

"Kau tahu. Pria itu aset sangat penting bagi perusahaanmu untuk mengembangkan obat bagi sebuah pandemi penyakit menular yang tak lama lagi akan terjadi. Dia terbukti imun."

Pierre mengangguk percaya. Marc adalah sumber yang tak boleh diragukan. Jabatannya di WHO cukup penting dan jaringannya sangat luas.

"Kau tahu Marc? Tolong selidiki lewat jaringanmu apa yang sesungguhnya terjadi pada peristiwa kebakaran kapal di Arctic? Juga mayat yang ditemukan di Norwegia. Sumberku di rumah sakit di sana mengatakan mayat itu sepertinya punya penyakit serius."

Marc mengangkat kepalanya. Instingnya benar.

"Oui Pierre. Tetap kontak. Jangan lupa kita mitra dalam 2 kasus ini. Aku akan selalu memberimu koordinat di mana aset itu berada sehingga orang-orangmu bisa leluasa menyiapkan rencana."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun