Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Serum-Bab 11

17 April 2020   15:55 Diperbarui: 17 April 2020   15:53 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bab 10

Paris, 48 51 22.5 N, 2 20 37.5 E
Kafe Fragments

Marc mengaduk kopi tanpa gulanya dengan gelisah. Pertemuan dengan Pierre adalah pertemuan rahasia. Sebagai petugas resmi WHO, tidak semestinya dia bertemu dengan seorang presiden direktur sebuah perusahaan farmasi. Apalagi ini adalah salah satu dari sedikit perusahaan farmasi raksasa yang menguasai pangsa obat-obatan dunia.

Dokter yang berkedudukan penting ini melihat sebuah kesempatan luar biasa begitu mendengar cerita Dokter Cecilia sekaligus penguping kejadian di Sungai Zaire. Cecilia adalah temannya di bangku kuliah dahulu yang selalu mempercayainya sebagai seorang sahabat.

Kesempatan untuk ketenaran, keuntungan finansial, dan jiwa patriotik terhadap negaranya Perancis. Dia akan sangat terkenal di seluruh dunia sebagai penemu serum yang bisa menghentikan wabah yang menakutkan. Pierre juga pasti akan membayarnya dengan sangat mahal untuk informasi dan kontribusinya terhadap pembuatan serum atau vaksin yang bisa menghentikan pandemi. Perancis tentu juga akan sangat bangga memiliki warganegara yang berjasa besar bagi dunia bernama Marc Antoine.

Marc membayangkan wajah Cecilia yang marah saat mengetahui semua ini. Ah itu urusan nanti. Kemarahan Cecilia hanyalah hal kecil dibanding dengan jasa besarnya terhadap negaranya.

Marc sengaja mengambil tempat duduk paling sudut yang agak gelap dan sepi dari pengunjung. Cafe ini selalu ramai setiap harinya. Tapi pukul dua siang begini cukup sepi.

Pandangan mata waspada Marc menyelidiki seputar ruangan cafe. Tidak ada yang mencurigakan. Semuanya adalah pengunjung cafe yang sedang ingin melepas lelah dengan secangkir kopi panas dan sepotong croissant bertabur gula.

Tidak terlalu jauh dari mejanya, seorang gadis tanggung menyantap croissant sambil tak henti memainkan gawai. Di sebelahnya seorang tua dengan tongkat bantu jalan yang tersandar di samping kursinya sedang membaca koran. Lalu di sudut yang berseberangan, nampak seorang ibu muda sibuk menyuapi bayinya yang cerewet dengan potongan kecil roti. Ah, aman!

Sambil menunggu kedatangan Pierre, Marc membuka-buka berita di gawainya. Beberapa judul berita cukup bombastis serta membahas hal yang sama dan agak mencurigakan.

Sebuah kapal pemburu ikan paus dari Jepang meledak dan terbakar di perairan Arctic.

Aparat berwenang dari Islandia sedang menyelidiki kapal terbakar yang berada di zona ZEE nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun