Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Serum - Bab 7

14 April 2020   09:26 Diperbarui: 14 April 2020   09:35 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bab 6

Perairan Arctic, 64 50 8 N, 19 12 24 W
Kapal Hantaa 01

"Benarkah Asuka? Ada gejala keinginan bunuh diri maksudmu?"Dokter Akiko menyimak penjelasan Asuka.

Asuka mengangguk. Bibirnya memucat dan bergetar saat bercerita. Dokter Akiko mengira Asuka masih shock.

Kapten Shinji tidak ingin menimbulkan kepanikan kepada seluruh awak kapal dengan mengumumkan bahwa kematian si penyelam adalah karena infeksi dari luka gigitan ikan hiu. Masalah mereka sudah terlalu banyak. Panik bukan sebuah pilihan yang mesti disediakan saat ini.

Upacara pelepasan kematian pelaut diadakan lagi. Hantaa 01 kembali berduka. Bisik-bisik antar awak kapal lalu terjadi dengan sendirinya setelah penyelam yang sempat diperiksa Dokter Akiko menceritakan kejadian di klinik. Bagaimana dia diperiksa oleh dokter dengan memakai hazmat. Itu artinya menghindari kontaminasi. Dia dinyatakan baik-baik saja. Tapi dia rasa semua sedang tidak baik-baik saja.

Di ruangan klinik, Asuka membuka hazmatnya. Tubuhnya kepanasan. Klinik ini berpendingin udara. Seharusnya tidak sepanas ini. Ugh, tapi panas ini bukan karena suhu udara. Panas ini berasal dan menguar dari dalam tubuhnya. Rasanya ada api yang sedang menyala hebat di setiap sel darah yang mengalir dalam tubuh. Asuka benar-benar kegerahan.

Satu hal yang paling menyiksa adalah ketika Asuka merasakan lehernya tercekik seolah ada duri-duri tajam menancap di batang tenggorokannya. Asuka memegangi lehernya karena rasa sakit itu menusuk-nusuk begitu dahsyat.

Aku harus menyingkirkan leher ini! Sekarang!

Terdengar langkah kaki berlarian menuruni tangga. Dokter Akiko diikuti oleh Kapten Shinji dan Yoshido sampai di depan ruang isolasi hanya untuk menyaksikan Asuka tergelimpang dengan leher membiru. Tercekik oleh tali yang tergantung di tiang melintang besi yang sengaja diikat kuat-kuat pada lehernya.

Dokter Akiko menjerit histeris. Memegangi tubuh Asuka yang tergantung lemas. Yoshido mengambil kursi dan meraih pisau di pinggangnya. Tali itu terpotong dan Asuka berhasil diturunkan. Dokter Akiko memeriksa denyut nadi Asuka. Asuka juga sudah pergi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun