Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Serum - Bab 7

14 April 2020   09:26 Diperbarui: 14 April 2020   09:35 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seluruh awak kapal berpegangan pada apa saja yang ada di dekat mereka. Mencoba sekuatnya bertahan hidup dan tidak terlempar keluar kapal. Tidak ada perintah evakuasi laut dari Kapten Shinji. Tidak ada satupun yang berniat melanggar perintah untuk tetap di kapal. Lagipula siapa yang bisa bertahan di laut sedingin Arctic.

Badai itu berlangsung tidak lama. Tidak lebih dari 1 jam. Namun Hantaa 01 terlihat porak-poranda. Barang-barang bergelimpangan di mana-mana. Manusia-manusia bergeletakan di mana-mana. Hampir semua mengalami luka-luka. Beberapa cukup parah. Sebagian besarnya luka ringan seperti lecet dan memar.

Saat badai sudah benar-benar berhenti dan permukaan laut menjadi setenang kaca, Kapten Shinji Akira mengumpulkan semua orang di geladak. Kecuali yang terluka parah. Semua telah dievakuasi ke klinik dan telah mendapatkan penanganan seperlunya oleh Dokter Akiko yang sekarang dibantu oleh salah seorang awak yang punya pengalaman medis.

Jenazah Asuka sengaja dimasukkan ke ruang pendingin oleh Kapten Akira dan Yoshido untuk menghindari kegaduhan. Dokter Akiko hanya bilang bahwa Asuka sakit dan perlu beristirahat di kamarnya.

Kapten Shinji memandangi satu persatu awak kapal yang basah kuyup, ketakutan dan nampak begitu lelah. Yoshido membuka suara.

"Ada situasi emergency di kapal ini. Oleh karena itu Kapten mengeluarkan kebijakan untuk memisahkan semua orang sebagai langkah preventif. Demi keselamatan bersama, saya harap tidak ada pertanyaan. Lakukan saja. Hantaa 05 beberapa jam lagi akan sampai di sini mengevakuasi kita semua."

Terdengar dengung suara tertahan dari para awak kapal. Kapten Shinji mengangkat tangannya.

"Jangan khawatir! Keselamatan kalian adalah yang paling utama. Kerjakan apa yang diperintahkan. Kecuali yang benar-benar tidak terluka, semua kembali ke kamar masing-masing. DILARANG berkeliaran! Makanan dan minuman akan diantar ke kamar kalian. Wakarimashita ka?"

Semua orang mengangguk patuh. Para awak kapal yang terluka langsung pergi ke kamarnya. Sementara yang tidak, tetap tinggal di geladak menunggu pembagian tugas yang akan dijelaskan oleh Yoshido lebih lanjut.

Hanya 10 orang yang tidak terluka sama sekali termasuk Kapten Shinji, Yoshido, dan Dokter Akiko beserta staf barunya.

Dokter Akiko turun ke ruangan klinik yang berada di sebelah ruang isolasi. Pekerjaannya sangat berat. Dia harus merawat 12 orang yang terluka cukup parah. Ruangan klinik tidak mencukupi sehingga sebagian orang terpaksa dibaringkan di ruang perpustakaan yang bersebelahan dengan klinik.
Begitu sampai di klinik, Dokter Akiko harus menemui situasi yang luar biasa mengerikan. 6 orang yang terluka parah semuanya mengalami kejang-kejang dan berusaha mencekik lehernya masing-masing sekuatnya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun