Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Serum - Bab 8

15 April 2020   07:05 Diperbarui: 15 April 2020   07:09 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terdengar suara berkemorosokan dari gawai Cecilia. Marc mendengarkan....

Dokter Cecilia terpekik dan segera meletakkan gawainya karena perahu itu talinya terlepas dan hanyut terbawa arus sementara Fabumi terbaring diam tak bergerak. Dihampirinya lelaki pertengahan baya yang menghabiskan nyaris seluruh hidupnya di hutan itu dengan niat membangunkannya.

Fabumi sama sekali tidak bergerak bahkan ketika Dokter Cecilia mengguncang tangannya. Oh my God! Tangannya dingin sekali!

Dokter Cecilia meraba nadi Fabumi. Masih berdetak. Kemudian lehernya. Ya ampuun! Kepalanya panas sekali!

Dokter Cecilia mengambil inisiatif mendayung perahu sebisanya ke pinggir karena perahu sudah mulai hanyut ke tengah sungai raksasa itu. Tentu saja tenaganya tidak bisa mengimbangi arus sungai yang cukup deras dari Sungai Zaire.

Di tengah keputusasaan karena selalu gagal mendayung perahu ke pinggir, perahu mendadak bergetar. Mesinnya menyala. Dokter Cecilia menengok ke belakang dan melihat Fabumi duduk sambil mengemudikan perahu. What!

Fabumi tersenyum samar di bawah cahaya rembulan yang mulai pudar.

"Tenang dokter. Aku sudah pulih!"teriakannya ditelan deru suara mesin dan arus bergemuruh Sungai Zaire.

Dokter Cecilia menggeser duduknya mendekati Fabumi.

"Kamu tadi ikut tertular?"Dokter Cecilia bertanya ragu-ragu.

Fabumi tidak menjawab. Lelaki itu hanya menyingsingkan lengan baju dan memperlihatkan luka kecil di pangkal lengannya dan mengangguk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun