Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Serum-Bab 6

13 April 2020   17:14 Diperbarui: 13 April 2020   17:15 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bab 5

Perairan Arctic, 64 40 12 N, 19 11 22 W
Kapal Hantaa 01

Dokter Akiko telah memeriksa sekujur tubuh Object X. Begitu dia menamai sosok wanita yang telah berusia lebih dari 1 abad di hadapannya. Tidak ada barang-barang sama sekali kecuali sebuah plat tipis mirip chip sebesar kuku jari di kantung baju selaput cryonya.

Baik Kapten Shinji, Yoshido, maupun teknisi IT kapal tidak mengetahui apa itu. Termasuk juga tidak mengerti cara membacanya. Dokter Akiko maklum. Ini adalah kapal pemburu paus dan bukan kapal murni penelitian ilmiah. Tidak ada peralatan yang memadai untuk hal-hal semacam ini. Mungkin saat mereka sudah berhasil kembali ke Jepang nanti.

Suhu tubuh Object X stabil. Detak jantungnya juga normal. Dokter Akiko hanya menunggu satu hal saja sekarang. Object X siuman dan menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. Proyek Cryo di zaman sekarang sudah ada meski belum banyak menunjukkan keberhasilan. Tapi perempuan ini berusia nyaris satu setengah abad yang berarti proyek ini berhasil dilakukan paling tidak satu abad yang lalu. Luar biasa!

Sementara upacara penguburan pelaut telah dilakukan dengan hikmat. Dua jenazah awak kapal telah dilarung dengan semestinya ke laut. Tempat mereka menitipkan hidupnya selama ini. Tempat mereka dikuburkan dengan semestinya saat mati.

Penyelam yang terluka oleh sambaran taring hiu telah diobati dan sekarang beraktifitas seperti biasa. Tugas sesungguhnya dari penyelam ini adalah penembak harpun saat berburu paus. Karena tidak mungkin lagi melakukan perburuan, penyelam ini sekarang bertugas membantu Yoshido di anjungan memantau frekuensi radio. Karena memang dibutuhkan shift pemantau secara terus menerus untuk mencari bantuan. Siang dan malam.

Kapten Shinji sudah kontak dengan kantor pusat perusahaannya di Tokyo mengenai situasi terakhir Hantaa 01. Bantuan terdekat yang merupakan bagian dari armada pemburu paus di perusahaan yang sama berjarak tidak terlalu jauh. Sekitar 150 Nautical Mile dari posisi Hantaa 01.

Tentu saja hal ini membuat Kapten Shinji bernafas lega. Setidaknya awak kapal bisa diselamatkan terlebih dahulu. Karena peluang menyelamatkan Hantaa 01 betul-betul tergantung dari banyak faktor yang tidak bisa diprediksi. Apalagi laut Arctic seringkali memiliki anomali cuaca yang tak terduga.

Satu hal yang masih menjadi pikiran Kapten Shinji adalah keberadaan Object X di atas Hantaa 01. Kapten yang sangat berpengalaman ini bukan seorang ilmuwan. Namun intuisinya mengatakan bahwa ini adalah situasi yang berbahaya bagi para awak kapal Hantaa 01. Entah oleh sebab rasional seperti apa, Kapten Shinji hanya bisa merasakan tapi tidak bisa memberikan penjelasan. Bahkan bagi dirinya sendiri.

Tidak mungkin baginya untuk mengambil keputusan membuang perempuan yang nyata-nyata manusia itu. Ini bertentangan dengan kaidah kemanusiaan. Hidup di lautan memang keras. Apalagi dia adalah kapten kapal pemburu ikan paus yang banyak sekali ditentang orang. Bagi Kapten Shinji, hidup adalah pilihan dan dia memilih menjadi pelaut. Dan laut memilihnya untuk menjadi pemburu paus. Tapi tetap saja, kemanusiaan mesti berada di atas semuanya.

"Kapten, ada berita buruk," Yoshido berbisik di telinganya. Kapten Shinji memandang sekeliling. Jika sampai Yoshido mengatakan sesuatu dengan berbisik berarti dia hanya ingin Kapten Shinji yang mengetahuinya. Di anjungan banyak orang. Akan timbul kepanikan jika sampai semua orang mengetahui apa yang seharusnya menjadi rahasia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun