Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Novel: Serum-Bab 3

11 April 2020   11:23 Diperbarui: 25 April 2020   19:55 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kontan saja Mister Bob dan timnya kebingungan. Adisa lantas angkat bicara. Meskipun sedikit terbata-bata, dia juga bisa berbahasa Pygmi.

"Hei, kenapa kalian malah menangis? Bos kami akan memberi kalian uang yang sangat banyak sehingga kalian tak perlu lagi tinggal di hutan."

Tangisan kelima orang itu semakin kencang. Dengan tertatih-tatih mereka bangkit dan pergi. Sebelum menjauh, salah satu dari tetua orang Pygmi itu menoleh ke arah Fabumi dan mengucapkan beberapa kata yang membuat Fabumi memucat wajahnya.

Setelah kelima orang itu tak nampak lagi bayangannya, Essien menghampiri Fabumi yang masih termangu dan kelihatan sekali shock.

"Kenapa kawan? Kau seperti baru saja melihat hantu? Hahaha..."

Fabumi menghela nafas panjang. Menatap Mister Bob dan berkata lirih.

"Sir, pesan mereka sebelum pergi tadi cukup membuat jerih hati saya. Apakah tidak sebaiknya Tuan coba mempertimbangkan lagi?"

Mister Bob menatap nyalang Fabumi.

"Maksudmu?"

"Mereka mengatakan rahasia berbahaya yang tersimpan jauh di dalam tanah di akar-akar terbawah Afrormasia akan terlepas menjadi wabah yang sangat berbahaya bagi manusia," suara Fabumi bergetar.

"Tuan pasti masih ingat Ebola, Demam Afrika? Semuanya berasal muasal dari dalam hutan yang terlepas dengan tidak sengaja karena manusia mengabaikan kearifan lokal. Kalau Tuan masih bersikeras melanjutkan, saya rasa saya tidak akan sanggup melihat akibatnya. Saya mengundurkan diri hari ini juga dan akan kembali ke Pointe Noire besok pagi. "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun