Arctic, 7958'39.25S 8157'32.21W
Laboratorium Penelitian Pandora
Cathy memandangi layar di hadapannya dengan mata tak berkedip. Grafik itu terlihat menanjak menuju ke angka 3 derajat celcius. Raut muka Cathy nampak memucat. Ini ekstrim!
Wanita tangguh berwajah keras itu buru-buru meraih telpon satelit di meja.
"Sato san! Ini gawat! Deviasi perubahan suhu melonjak hingga 3 derajat celcius!" Cathy tergopoh-gopoh menjelaskan kepada Sato Hidoyuki. Kepala peneliti International Climate Change di kapal Voyager.
"Oh Tuhan! 1 derajat lagi lapisan es yang kedua akan mencair!" Sato san juga terdengar panik.
"Yup! 1 derajat lagi maka muka air laut akan naik setidaknya 2 meter," Cathy mengeluh putus asa. Terbayang di matanya beberapa kota di dunia akan perlahan tenggelam.
Pembicaraan itu terputus dengan masing-masing membayangkan bencana yang akan terjadi. Sato san memandang gunung es di hadapannya dengan masgul. Gunung setinggi 200 meter itu akan runtuh apabila lapiran es kedua mencair. Begitu pula gunung-gunung es sepanjang kutub selatan dan utara. Kepala peneliti itu menggeleng-gelengkan kepala.
Kapal Voyager sedang membuang sauh jauh di tengah-tengah labirin gunung-gunung es Antartika. Mereka sedang melakukan pengambilan sampel mikroorganisme dan organisme yang bisa ditemukan untuk membuktikan sebuah teori bahwa ada organisme yang terawetkan di beberapa lapisan es kutub.
Lapisan es kutub setebal rata-rata 1,9 km terdiri dari beberapa layer yang menggambarkan seberapa tua umur es yang terbentuk. Lapisan pertama adalah permukaan setebal 200 meter yang saat ini sudah berkurang banyak semenjak perubahan iklim berupa pemanasan global terjadi secara signifikan mulai abad 20.
Lapisan kedua setebal 500 meter adalah buffer bagi lapisan ketiga yang merupakan lapisan paling penting agar daratan di dunia tidak tenggelam. Lapisan ketiga ini mempunyai ketebalan 1 km. Lapisan terakhir dari es adalah lapisan keempat yang berbentuk es luar biasa padat dengan tebal 200 meter. Saking padatnya lapisan es terakhir ini, kekerasannya melebihi intan yang merupakan mineral terpadat di dunia yang pernah ditemukan.
Lapisan kedua inilah yang menyangga keseimbangan tinggi permukaan air laut. Selain itu pada lapisan kedua inilah teori cryogenetic terjadi. Hewan-hewan dan tanaman purba terperangkap di lapisan kedua dalam bentuk fosil. Dan kapal Voyager sedang berfokus pada penelitian lapisan kedua tersebut.
Berita dari laboratorium darat Pandora tadi sebetulnya merupakan kabar gembira bagi Voyager karena mereka tidak perlu bersusah payah melakukan pengeboran lapisan es untuk mencari obyek yang dicari. Namun Sato san paham bahwa berkah bagi mereka ini adalah musibah kemanusiaan bagi dunia. Daratan yang akan hilang karena naiknya tinggi muka laut akan cukup signifikan. Meski tidak berupa gelombang dahsyat seperti tsunami namun setidaknya akan banyak terjadi evakuasi bagi penduduk di wilayah pesisir menuju tempat lebih tinggi.