Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Jika

12 Februari 2020   09:16 Diperbarui: 12 Februari 2020   09:14 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika ini cinta
ijinkan aku mempersembahkan matahari
untuk malammu yang dingin
dan hatimu yang kebingungan
menentukan arah angin
agar rasa hangat ini
tiba di saat yang tepat
dan tidak salah alamat

Jika ini tentang cuaca
ijinkan aku memberimu
rintik hujan terakhir
di bulan pertengahan februari
yang cukup berduri
seperti mawar-mawar yang kau tumbuhkan
dalam tubuh cantik namun berhati nyeri

Jika ini dinihari
dan kau melenyap dalam mimpi
yang kau bangun dengan susah payah
semenjak sore tadi
saat kau menyibukkan diri
dengan melamun,
ijinkan aku menjadi penyamun
merampok seisi harapanmu
mengenai rindu

Jika ini sebuah perjamuan
antara langit gelap dan waktu yang mampat
dan mereka
membicarakan aku yang insomnia
melawan kehendak malam
dengan berpura-pura amnesia,
ijinkan aku
menulis puisi untukmu
bersama bait-baitnya yang sumbang
sampai pagi datang menjelang
dan aku sudah bisa menyapamu lagi
dengan sepenuh hati

Jakarta, 12 Februari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun