Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Aku Ingin

31 Januari 2020   13:44 Diperbarui: 31 Januari 2020   14:01 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://images.pexels.com

Aku ingin menyapamu
dengan teriakan
sekencang elang jawa
yang berburu dari ketinggian
lalu menyambar permukaan lautan

Aku ingin menyambarmu
dengan kecepatan melebihi cahaya
sehingga kau tak sempat
mengelak dan bersembunyi
di sebuah tempat yang lebih rahasia
dibanding kedalaman hati yang berbahaya

Aku ingin bercakap-cakap denganmu
di sebuah tempat
ketika kerumunan hujan merapat
dan petang mulai melayat
mati surinya matahari
di permulaan malam yang lebih sepi
daripada dinihari yang patah hati

Aku ingin, setelahnya
menyeduh sisa-sisa waktu
bersamamu
lalu membuat banyak rencana
bagaimana cara paling istimewa
untuk melakukan perjalanan
tanpa harus berencana

Aku ingin, kemudian
memelukmu
seerat pelukan kota
pada kebisingan dan kesepian
di saat yang bersamaan
tanpa harus kehilangan
salah satunya
atau keduanya

Jakarta, 31 Januari 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun