Cukup satu malam
untuk membuatku bertualang
ke negeri para pemberani
tempat para lelaki membelalakkan mata
lalu mementang gendewa
memanah sandyakala
Cukup dengan satu puisi
aku memutuskan jatuh hati
pada cemara dan kamboja
yang terpekur di haribaan gulita
hanya untuk berdoa
bagi pemakaman daun dan bunganya
Bayangkan jika itu beberapa malam
mungkin aku tidak sekedar
berdansa dengan hujan
namun menciptakan sebuah tarian
yang hanya akan dipertontonkan
ketika rasa romantis menjadi rintik gerimis
dan diaransemen secara dramatis
oleh rima sajak-sajak liris
Bayangkan jika itu beberapa puisi
mungkin aku bisa jatuh cinta
pada seisi belantara
memotretnya dari udara
meminjam tajam mata elang
yang sedang mengintai mangsa
lalu membingkainya dalam pigura
di sebuah dinding museum
tempat terbaik untuk mengingat ulang
masa silam yang lupa dikenang
Bogor, 30 Januari 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H