Tidak semua mengerti
bahwa hati tak akan pernah bisa dikoloni
ia ada di sebuah tempat yang tak punya koordinat
di peta-peta yang tak memberikan lintang dan bujur
sehingga setitikpun tak bisa dilacak
lokasi sebenarnya
atau alamat sesungguhnya
Tidak semua paham
bahwa hati tak bisa dikemudikan
ia mirip hujan
tiba-tiba saja singgah di halaman
tak lama kemudian
berada di tepian sungai
menyusur ngarai
dalam kegelapan yang membadai
Ia tidak seperti matahari
tiba tepat di pagi hari
ketika sekawanan embun masih menyelimuti daun
dan kabut mulai menghilang karena habis dilanun
oleh kesunyian yang mulai pecah
dari percakapan yang terus saja membuncah
di gerbong kereta, halte bus kota
dan lidah yang sarat kata-kata
Ia, hati itu
klandestin dari waktu
rahasia paling rahasia
dari misteri yang pernah ada di dunia
melebihi kerumitan fotosintesa
atau episode metaformosa
sehingga orang-orang lebih memilih
berurusan dengan amnesia
Jakarta, 20 Januari 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H