Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Aku dan Ronin yang Kehabisan Tuhan

12 Januari 2020   17:42 Diperbarui: 12 Januari 2020   18:04 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku ingin bersua
dengan diriku sendiri
yang dulu duduk di ujung perahu
mengarungi gelombang kegaguan
daripada bercermin sekarang
dan melihat seorang lelaki
yang ramai dengan percakapan
namun nyaris selalu
gagap dilahap kata-kata

Aku ingin bertemu
dengan dirimu yang dahulu
di sebuah pantai yang gugup
oleh kedatangan kabut
ketika angin sore bahkan
tak punya tenaga untuk melawan
kehadiran malam
yang mengajak berbincang
tentang labirin dan kerumitannya
untuk beranjak pulang

Aku berhasrat menjumpai
sandyakala yang diamuk birahi
saat sepotong rembulan
direncanakan menjadi purnama
pada dinihari nanti
sehingga aku bisa terpekur
mengukur kembali panjang jalan
menuju arah kematian

Tapi aku masih di sini
dipanggang sunyi yang berduri
setajam kesakitan
dari peristiwa patah hati
persis seperti
ketika seorang samurai
kehilangan majikan
menjadi ronin
yang kehabisan Tuhan

Bogor, 12 Januari 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun