Ini tengah hari
tapi rasanya matahari nyaris mati
bukan karena hujan
atau awan yang berjatuhan
tapi nampaknya berasal dari
mimpi-mimpi yang berpatahan
Para lelaki meminjamkan cintanya
pada sesloki wiski
bukan karena patah hati
namun lebih banyak karena ingin
mengenyahkan ribuan sunyi
Sementara para perempuan
mencabik hatinya sendiri
dengan mengaduk genangan hujan
yang berisi liku-liku kenangan
lalu menghangatkannya
saat sarapan
Kota ini mendadak kehilangan
hingar bingar kata-kata
mulutnya terkunci rapat
berdiam diri
di sudut perempatan
yang lampu merahnya merubah warnanya sendiri
jadi hijau semua
agar semua orang kembali tertawa
menyaksikan hiruk pikuk bertabrakannya cinta
Sebenarnya tak apa
kalaupun kota ini tenggelam
siapapun tak bisa apa-apa
karena lautan yang marah
atau sungai-sungai yang naik darah
tak pernah sebelumnya bertanya
masihkah ada cinta di hati kota?
Jakarta, 7 Januari 2019
Â