Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Sandyakalaning Ati kang Dirubedo Ratri

1 Januari 2020   21:13 Diperbarui: 1 Januari 2020   21:16 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anai-anai yang beterbangan lalu hinggap di kaca belakang. Sesungguhnya mengajari bagaimana cara terbaik untuk tak patah hati. Apalagi jika berperkara dengan dinihari. Yang pasti mengirimkan kabut untuk memberi pesan tersembunyi. Tentang harakiri.

Lebih baik jika kita memilih mengagungkan nama Gusti.

Bogor, 1 Januari 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun