Itu matahari,
tergelincir jatuh ke bumi
membuat cahayanya
seredup mata anak dara
yang dipingit beberapa purnama
menanti seorang jejaka meminang
dan membawanya memasuki ruang lengang
agar bisa berburu waktu senggang
Itu pagi,
mentertawakan dirinya sendiri
melalui embun-embun yang berjatuhan
dari tiang gantungan
yang dibuat oleh dahan cemara
dan ranting-ranting kamboja
dalam sebuah panggung pertunjukan
dengan penonton halaman rumah yang kesepian
Ini kisah,
negeri antah berantah
yang ditulis oleh buku-buku tua
dan dibaca oleh para pecinta yang kehilangan hati
setelah sekian lama
mencuri percakapan
para kekasih yang terlibat pertengkaran
perihal waktu terbitnya rembulan
di malam yang terpasung kegelapan
Ini puisi,
bercerita tentang bait-bait keyakinan
tentang terbitnya matahari
di sebuah pagi yang tersenyum selebar bibir lautan
setelah dibacakan kisah rembulan
oleh para pemimpi
yang menidurkan malamnya
di antara kedua bola mata
dan hati yang terlunta-lunta
Bogor, 23 Desember 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H