Searah jarum jam
mengalir banyak percakapan, dalam diam
mengisi ruang-ruang silaturahmi
yang dipadatkan partikel sunyi
Orang-orang berbicara
tanpa laring suara
bersliweran di linimasa
yang katanya berhasil menumbuhkan, hati patah
dan musim yang berubah
menjadi taman bunga yang kehujanan
melalui keharuman
pucuk nektar dan kabar-kabar
yang tak lagi barbar
Berlawanan arah jarum jam
isu-isu gelap serupa mendung mengancam
hilir mudik menjadi perbincangan
tapi tak pernah menurunkan hujan
Orang-orang saling tikam
tidak dengan belati
tapi menggunakan runcingnya hati
linimasa lalu tersayat-sayat
menjadi tumpukan mayat
yang tak bisa dikuburkan
karena dunia kehabisan pemakaman
Jarum jam berhenti
di angka-angka yang mati
menanti meja dan dinding kembali diperbaiki
agar bisa diletakkan dan dipaku
tanpa harus bermusuhan dengan waktu
dan kita semua lalu, menjadi manekin-manekin bisu
Bogor, 14 Desember 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H