Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Romansa Sunyi

29 November 2019   15:18 Diperbarui: 29 November 2019   15:40 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Orang-orang mengira
kesunyian adalah tiang gantungan
dari zaman pertengahan
bisa memenggal kesendirian
yang terkadang disebut sebagai kejahatan
karena bersekutu
dengan rasa jemu
terhadap dunia yang berjalan
terlalu sempoyongan

Tapi,
orang-orang lupa mengira
kesunyian adalah titik api
paling besar
untuk membakar akal
keluar dari ruang pengap
lalu bangun dari rasa terjerembab
dan menuliskan kisah-kisah
yang tak lagi gelisah

Jadi,
orang-orang lantas mengira
mereka baik-baik saja
ditemani sunyi yang meraja diraja
lalu mengumpulkan
setiap remahnya
ke dalam pengertian romansa
saat senja jatuh cinta
terhadap langitnya

Jakarta, 29 November 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun