Bagian terpenting dari memelihara kenangan, adalah membiarkannya mengalir. Di sela-sela rerumputan. Agar menyusup masuk pori-pori tanah. Dan menumbuhkan bunga-bunga yang tak gampang patah.
Kematian. Bukan sejenis perpisahan. Tapi semacam perjanjian. Bahwa pertemuan kelak akan diadakan. Saat doa-doa dibubungkan. Menyisir pinggiran awan. Lalu sampai di serambi langit. Tempat terbaik untuk membersihkan dosa-dosa yang terlanjur berada di orbit.
Mengenang yang tiada, tidak mesti dengan membanjirkan airmata. Sudah terlalu banyak genangan karena hujan. Jangan biarkan kenangan ikut berkubang.
Surga belum diketahui koordinatnya. Lebih baik jika kita menyusun doa-doa. Agar bujur barat terbuka, dan bisa menemukan lintang utara. Di situlah letak mengenang ditambatkan. Hingga kenangan tidak sekedar bersedu sedan.
Menangisi kebaikan, adalah bagian dari merawat ingatan. Dengan tak menghempas roboh kenangan. Ke dalam rusuhnya ratapan.
Palangkaraya, 4 Agustus 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H