Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[EMPSK] Seorang Perempuan dan Mimpi yang Terbelah

16 Mei 2019   10:25 Diperbarui: 16 Mei 2019   10:39 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang perempuan dan mimpinya yang terbelah menganggap tidur malam hanyalah sebuah perintah yang semestinya dibantah. Ia begitu lelah. Menandai mimpi mana yang baik hati, dan di bagian apa yang menyiratkan raut muka keji.

Setiap kali matanya terpejam, taring-taring kegelapan mencoba menelanjangi lekuk liku tubuhnya yang nyaris selalu dipecundangi masa lalu. Setiap kali pikirannya mulai dihanyutkan oleh arus mimpi yang serupa tarian serimpi, suara keras gendang mengambil alih gemulai ke trance yang berapi-api.

Menyaksikan mimpinya yang selalu saja terbelah patah bahkan sebelum sempat mengetahui apakah itu mimpi indah bernaskah atau hanya sekedar potongan menjemukan dari mimpi yang berjenayah, wanita itu sampai berniat untuk menggugurkan semua janin-janin mimpi yang datang menghampiri. Jika calon mimpi itu tak juga mati, perempuan itu akan membunuhnya berkali-kali.

Perempuan itu sampai mengangankan kejadian tanpa mimpi di setiap tidurnya. Biarlah dia memejamkan mata secara sederhana saja. Tak usah diombang-ambingkan oleh mimpi yang terkadang hanya membuat saat terjaganya menjadi begitu tersiksa.

Jakarta, 16 Mei 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun