Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mencuri Sedikit Bahagia lalu Mengembalikannya

12 Mei 2019   10:38 Diperbarui: 12 Mei 2019   10:52 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

menguliti sunyi
lalu menyamaknya menjadi sepatu untuk berlari
lepas dari masa silam yang sialan
saat kenangan demi kenangan disandera sebagai tawanan

menjeruji keinginan
lalu memenjarakan nyaris semua harapan
ke dalam keramba tempat memelihara asa
di mana sungai menjadi wadahnya untuk tumbuh dewasa

tawar menawar dengan hujan
agar bisa membeli saat-saat menyenangkan
lalu menjualnya dengan harga mahal
kepada orang-orang yang merasa semua hal telah gagal

mencuri sedikit bahagia
dari tatapan pagi kepada embun yang membuatnya tak jatuh dalam dahaga
dari pelukan lautan kepada garis pantai yang memberinya pelabuhan jelas dan terbaca
dari pokok cemara kepada bukit yang memberinya tempat tumbuh secara sempurna
dari padang rumput kepada savana yang menghampar dirinya dengan begitu paripurna

mengembalikan bahagia
kepada orang-orang yang seringkali berkaca pada luka
kepada orang-orang yang kerapkali kehilangan cinta
kepada orang-orang yang tak jarang terperangkap dalam kekosongan yang muram
kepada orang-orang yang tak bisa lepas dari duri kenangan yang menusuk-nusuk tajam

Bogor, 12 Mei 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun