Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Penghujung Senja, Sebelum Kau Kehabisan Kata-kata

6 April 2019   12:46 Diperbarui: 6 April 2019   13:00 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah tak apa-apa kiranya jika kau bersenda gurau dengan masa lalu? Sementara aku di sini tak habis-habisnya memaku pintu demi pintu agar masa lalu tak kembali datang bertamu?

----

Aku telah cukup lama berpetualang. Bahkan seringkali mengaku sebagai lelaki jalang. Namun tak ada yang tahu aku mengambil separuh nyawa elang. Untuk melanjutkan sisa perjalanan. Menuju pulang.

Aku pergunakan sayapnya untuk mengibas hari-hariku yang sangat panas. Aku memakai paruhnya untuk melubangi waktu yang menyekapku dengan beringas. Aku mencengkeram setiap drama memilukan dalam hidupku menggunakan cakar tajamnya supaya aku sanggup menjadi seorang penyintas.

----

Tapi aku enggan mengunyah masa silam demi sejarah yang tak kuinginkan. Aku menyingkirkannya jauh-jauh dari jangkauan pikiran. Bukan untuk apa-apa atau demi siapa-siapa. Tapi karena sekarang aku hanya mau memutuskan mau berbuat apa.

Namun kau mau tak mau tetap harus tetap sedikit bersitegang dengan masa lalu. Kau tak bisa lari dari itu. Kau telah menjadi tawanan. Penjaramu adalah hujan. Terali yang mengurungmu adalah kenyataan. Meski kau sesungguhnya berhasil pula mempigurakan kenangan. Di dinding hatimu yang habis berkelupasan.

----

Nanti kau harus ceritakan apakah senda guraumu telah tamat. Atau masih berlanjut pada episode buruk tentang khianat.

Aku menantikannya di penghujung senja. Waktu yang tepat untuk bercerita sebelum kau kehabisan kata-kata.

Bogor, 6 April 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun