Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nyala Lilin di Matamu

27 Maret 2019   09:14 Diperbarui: 27 Maret 2019   09:33 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam debar yang sangat kentara, kita menyusupkan mata lewat pandangan saling mencuri. Kau melempar kerling semanis mambruk, sedangkan aku terbata-bata menata hatiku agar tak jatuh ambruk.

Pada diam yang kesekian kalinya, kita sama-sama menyusun kata-kata yang belum lama kita sadap dari opera sabun, melanun pikiran kita yang disandera lamunan tak berbentuk apapun. Kau mereka kalimat semanis mungkin, sementara aku memaniskan kalimat yang tak mungkin.

Senja mengetuk dinding-dinding udara. Lilin di matamu mulai menyala. Mau tak mau aku mendekat. Aku tak mau salah alamat. Mengatakan cinta namun terbit huru-hara, atau berucap rindu tapi sembari menggoreskan sembilu.

Kau adalah alamat yang aku tuju. Di tempat tinggalku belum ada lampu. Jadi nyala lilin di matamu, cukuplah bagiku untuk melanjutkan membaca buku-buku.

Buku-buku yang dituliskan oleh musim. Bagaimana kemarau menyisihkan jalan demi kedatangan hujan. Kemudian hujan meminta kemarau mendatanginya saat genangan telah terlalu dalam.

Juga buku-buku yang diterbitkan oleh para pemburu rindu. Seperti apa cara mencandai waktu sehingga menjadi sekutu. Lalu bagaimana cara mencintai waktu agar rindu itu tak membatu.

Jangan padamkan nyala lilin di matamu. Aku membutuhkannya seperti aku membutuhkan dirimu.

Jakarta, 27 Maret 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun