Pada suatu masa. Aku digelung pusaran tuba. Saat mengelak dari batu-batu. Di tikungan sungai tempatku berperahu. Menghela perjalanan panjang. Menuju pulang.
Tuba yang entah tercurah darimana. Tidak dari busuknya rencana. Bukan pula dari jejak usang peristiwa. Semuanya begitu tiba-tiba. Seperti kedatangan badai. Saat aku sedang duduk diam merangkai buruknya perangai. Menjadi sikap seorang samurai.
Aku tenggelam dalam kacaunya pengertian. Dunia sedang terbalik. Berputar melawan arah jarum jam. Hatiku serasa dirajam. Oleh puluhan kata-kata tajam. Menyusup ke hulu jantung. Menghilirkan segenap rasa murung.
Di sore yang menawarkan banyak kebahagiaan. Aku menundanya untuk kelak saja. Saat dunia kembali menemukan cinta. Di sumbu putarannya yang bersahaja.
Jakarta, 12 Maret 2019