Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tenggelam dalam Pusaran Tuba

12 Maret 2019   18:57 Diperbarui: 12 Maret 2019   19:01 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada suatu masa. Aku digelung pusaran tuba. Saat mengelak dari batu-batu. Di tikungan sungai tempatku berperahu. Menghela perjalanan panjang. Menuju pulang.

Tuba yang entah tercurah darimana. Tidak dari busuknya rencana. Bukan pula dari jejak usang peristiwa. Semuanya begitu tiba-tiba. Seperti kedatangan badai. Saat aku sedang duduk diam merangkai buruknya perangai. Menjadi sikap seorang samurai.

Aku tenggelam dalam kacaunya pengertian. Dunia sedang terbalik. Berputar melawan arah jarum jam. Hatiku serasa dirajam. Oleh puluhan kata-kata tajam. Menyusup ke hulu jantung. Menghilirkan segenap rasa murung.

Di sore yang menawarkan banyak kebahagiaan. Aku menundanya untuk kelak saja. Saat dunia kembali menemukan cinta. Di sumbu putarannya yang bersahaja.

Jakarta, 12 Maret 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun