Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Masa Silam yang Berbahaya

8 Maret 2019   00:50 Diperbarui: 8 Maret 2019   01:05 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penjaga kisah yang sangat pemberani
menuliskan tajamnya pedang kegelapan
pada setiap ketakutan
dari orang-orang yang mengira-ngira, setajam apa sayatannya
atau sedalam apa, luka yang ditimbulkannya
apakah bisa mematikan rasa, atau seperti kotak pandora
sangat berahasia

Orang-orang salah mengira
tentang ketakutan yang tidak diletakkan pada tempatnya
karena alamatnya salah
atau pikirannya terlalu gegabah
menerjemahkan arti tidak dengan hati
membakar makna tidak dengan api

Kisah-kisah lalu berlanjut seadanya
ke dalam buku-buku tebal yang gagal dibaca
dipajang dan dipigura
dipamerkan saat musim pancaroba
disimpan kembali ketika cuaca baik-baik saja

Tajam pedang kegelapan
diasah menggunakan ingatan
membuka halaman-halaman memori
yang lupa dituliskan dalam diari

Ya, itu semua adalah masa silam yang berlari di depan kita
lantas kita coba mengejarnya
dengan langkah terbata-bata

Berusaha keras memerangkapnya
di kedua tangan yang telah kita potong keduanya

Agar kita, berhasil melupakannya

Jakarta, 8 Maret 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun