Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seberapapun tentang Rindu

24 Februari 2019   21:59 Diperbarui: 24 Februari 2019   22:12 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seberapa lama durasi waktu yang kau luangkan untuk merinduiku
sedangkan untuk mengeja kata rindu saja kau harus berguru pada batu-batu
yang berucap rindu terhadap hujan setelah sekian lama mengingatkannya akan waktu
saat hujan menumbuhinya dengan lumut
di permukaannya yang seringkali berkabut

Seberapa hebat kekuatan rindu yang kau sebut sebagai kebulatan tekad
jika untuk merinduiku saja kau harus bersusah payah bangkit dan bersijingkat
dari terkaman rasa sakit
juga cengkraman frasa pahit
di dalam hidupmu yang kau titipkan pada kebaikan langit

Seberapa jauh kau melamunkan rindu yang menurutmu lebih jauh dari perjalanan menuju Kelimutu
dari seberang lautan di mana tak ada satupun perahu
yang punya kemampuan menaiki gelombang
juga menghindar dari sayatan teritip karang
di satu keinginan terbesarmu untuk layak menimang kata pulang

Seberapa dekat mata dan hatimu bisa bersatu untuk sepakat tentang rindu
bila untuk reruntuhan lupa saja kau mesti mengumpulkan satu demi satu
ingatan yang berceceran di setiap buku-buku yang kau baca
mengenai alkisah cinta
dan kerumitan yang menyertainya

24 Februari 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun