Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tirai Tabir Terbuka

22 Februari 2019   01:55 Diperbarui: 22 Februari 2019   02:22 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

tirai pagi membuka pada saat yang tepat, ketika
tabir cuaca mencapai kata sepakat, lalu
terbuka secara sederhana, seperti
hidangan pembuka
di pagi saat kita duduk di beranda
bercakap-cakap tentang segala macam rahasia
di antara kita, agar
bisa baik-baik diurai, sehingga
tak sempat menimbulkan badai

bila terperangkap kekusutan di dalamnya
kita hanya punya dua pilihan, yang
sama-sama mematikan
terlempar jauh, atau
diam dan terbunuh

bagi kita
dunia terlalu kecil untuk saling bersengketa
hanya karena berahasia

bagi kita juga
dunia terlalu besar untuk saling mengejar
apa-apa rahasia yang belum dikata

21 Februari 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun