Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tunggulah Rindu di Situ

13 Februari 2019   14:22 Diperbarui: 13 Februari 2019   14:32 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Merindukanmu dari sini
dari sebuah tempat terasing yang cuma bisa memproduksi sunyi
aku menolak untuk kesepian
karenanya aku tulis sajak-sajak tentang keriuhan

Mengingatmu dari sini
dari pojokan hutan yang habis-habisan terfragmentasi
aku tak mau tenggelam dalam bisu
oleh sebab itu aku berteriak-teriak melalui puisi-puisi bermesiu

Bersamaan dengan tibanya senja di atas Lipat Kain
aku merapikan sejenak hati yang terpilin
menganyamnya bersama serasah akasia yang berhamburan
agar aku bisa mengirimnya ke Taluk Kuantan

Di sana ada sungai Kampar yang mengiris nadi dataran dan rawa
menuju muara Teluk Melaka
aku akan titipkan rinduku pada Bono yang perkasa
biarlah ia hanyut hingga pantai utara Jawa

Tunggulah baik-baik di situ
jangan sampai rinduku hanyut hingga Maluku
apalagi terlarut jauh ke laut Arafuru
kau akan menyesalinya dengan tercenung, terpaku dan termangu

Lalu kau akan sangat merinduiku

Lipat Kain, 12 Februari 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun