Dalam semangkuk keheningan, tersaji hiruk-pikuk perdebatan di meja perjamuan.
Kita saling mentertawakan. Engkau mentertawakanku yang tenggelam di kedalaman khayalan , dan aku mencibirmu yang terlalu sibuk mengumpulkan recehan.
Sementara matahari sudah naik begitu tinggi. Kita masih berargumen secara kencang. Aku belum beranjak kerja tapi kau telah menetapkan kapan aku harus pulang.
Akibat terlalu lama bersitegang. Juga banyaknya gerutuan yang terjadi di depan meja makan, pada akhirnya tidak membuat kita kenyang. Makanan mendingin dengan cepat dan sistem cerna langsung dipenuhi asam laktat.
Kita belum sampai pada kata sepakat. Namun kita sama-sama mengerti bahwa aku harus cepat pergi dan engkau mesti segera mencuci.
Akupun pergi. Engkaupun membalikkan diri.
Engkau menatapku dari belakang sembari meruntuhkan airmata secara sembunyi-sembunyi.
Aku menoleh kepadamu dan tersenyum penuh arti;
Aku pasti akan kembali.
Lipat Kain, 12 Februari 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H