Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Feromon Sang Betina

8 Februari 2019   06:22 Diperbarui: 8 Februari 2019   08:39 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Feromon pagi menyebar dengan cepat
mengundang kepergian para pejantan
yang terburu-buru berganti pakaian
menyusuri jalanan, terminal bus kota, atau stasiun kereta
demi sang betina yang memanggilnya

Sesiangan para pejantan menggumuli waktu
menyusun arsip hari ini satu persatu
ke dalam rak-rak buku
sesuai letaknya masing-masing
demi sang betina yang masih terasing

Hingga tengah malam yang pucat
sang pejantan masih berkutat
dengan diktat-diktat
mempelajari sang betina
oleh sebab apa bisa bisa menguasai dirinya

Di pagi berikutnya
Sang pejantan menyelesaikan diagnosa
lalu menuliskan hipotesa sederhana
kenapa feromon itu bisa memanggil sekuat raungan singa
sang betina ternyata punya nama lain yang istimewa

......cinta

Jakarta, 8 Februari 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun