Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senja Mati di Tepian Kali

4 Februari 2019   07:16 Diperbarui: 4 Februari 2019   07:19 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ada senja tergeletak, mati
di tepian kali
pertanda hari
akan banyak dihanyutkan sepi

ada juga pagi tergelak-gelak, lalu mati
di ujung sepi
saat hari hanya bisa dimulai
di tepian kali

ada pula mati, minta hidup lagi
menyesali tepian hari
setelah banyak menghanyutkan diri
di kali yang penuh kotoran hati

ada juga terjadi
berkali-kali
kali mati, tak bisa hidup lagi
karena terlalu tersumbat, senja mati dari sepinya hati

Jakarta, 4 Februari 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun