Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tubuh Kurus dan Muka Proletar

2 Februari 2019   12:58 Diperbarui: 2 Februari 2019   13:11 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Muka-muka proletar
berhamburan di trotoar
memandangi baliho-baliho raksasa, mempertontonkan wajah-wajah kaya
menjatuhi mata mereka, dengan segala kemegahannya

Tubuh-tubuh kurus dengan dahi tirus
berdiri di tumpukan belantara kardus
menemukan selebaran dengan wajah-wajah sumringah
sedang memamerkan senyuman semanis rubah

Anak-anak kegirangan
bermain bola di lapangan
bekas orasi tadi malam
dari orang-orang pilihan yang berharap untuk dipilih
dan meminta orang-orang jangan salah memilih
katanya, mereka adalah wali-wali yang diutus surga
untuk menyelamatkan bangsa dan negara

Muka-muka proletar, gemetar
menyisir satu demi satu dari ribuan gambar
mana di antara mereka yang benar-benar
datang dari surga
dan bukan menyelinap dari pintu belakang neraka

Tubuh-tubuh kurus, menghapus peluh di dahinya yang lebam
mengamati slogan demi slogan
mana di dalam semboyannya yang bisa mengentaskan mereka
dari hari-hari celaka
dan kelaparan yang membabi buta

Negeri ini sedang mempertaruhkan beberapa saka hidupnya
kepada orang-orang yang menjual cinta
di baliho dan selebaran mahal
berjanji dan bersumpah tak akan gagal
membahagiakan muka-muka proletar dan tubuh-tubuh kurus yang bebal

Bogor, 2 Februari 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun