Muka-muka proletar
berhamburan di trotoar
memandangi baliho-baliho raksasa, mempertontonkan wajah-wajah kaya
menjatuhi mata mereka, dengan segala kemegahannya
Tubuh-tubuh kurus dengan dahi tirus
berdiri di tumpukan belantara kardus
menemukan selebaran dengan wajah-wajah sumringah
sedang memamerkan senyuman semanis rubah
Anak-anak kegirangan
bermain bola di lapangan
bekas orasi tadi malam
dari orang-orang pilihan yang berharap untuk dipilih
dan meminta orang-orang jangan salah memilih
katanya, mereka adalah wali-wali yang diutus surga
untuk menyelamatkan bangsa dan negara
Muka-muka proletar, gemetar
menyisir satu demi satu dari ribuan gambar
mana di antara mereka yang benar-benar
datang dari surga
dan bukan menyelinap dari pintu belakang neraka
Tubuh-tubuh kurus, menghapus peluh di dahinya yang lebam
mengamati slogan demi slogan
mana di dalam semboyannya yang bisa mengentaskan mereka
dari hari-hari celaka
dan kelaparan yang membabi buta
Negeri ini sedang mempertaruhkan beberapa saka hidupnya
kepada orang-orang yang menjual cinta
di baliho dan selebaran mahal
berjanji dan bersumpah tak akan gagal
membahagiakan muka-muka proletar dan tubuh-tubuh kurus yang bebal
Bogor, 2 Februari 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H