Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Setumpuk Rindu dan Batu-batu

26 Januari 2019   22:54 Diperbarui: 26 Januari 2019   23:13 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada lembaran masa silam
kita pernah lupa berkirim salam
kepada pesisir pantai yang pernah mempertemukan kita
berdua saja, di sela angin laut yang sibuk mengeja
berapa banyak sayap-sayap lentur camar yang berlintasan dengan ujung dermaga

kita terlalu mudah melupakannya
padahal di sanalah aku menuliskan sajak pertama
dan kau membacanya dengan keseriusan seorang pertapa
lalu di antara lirih debur ombak
dan gemuruh detak jantung yang mendadak saja begitu cepat menyemak
kita saling menyapa
dengan cara sama-sama kikuk memandangi senja yang menua

Pada halaman yang terbuka di masa sekarang
kita nyaris saja tumbang dipermainkan gelombang
kita sibuk menegakkan kembali tiang layar yang berpatahan
menambalnya dengan air hujan
ditambah sekian tetes airmata yang berjatuhan
juga kemudi yang berselisih jalan dengan navigasi
padahal kita sempat kehilangan matahari

Tapi,
tak ada sama sekali cerita cinta yang tak bergerigi duri
itu hanya ada pada hikayat renta
ketika cinta dan zaman dulu masih sama-sama muda dan tak paham perkara

Jadi,
jangan khawatirkan ceruk yang menganga seumpama ngarai tanpa tepi
kita bisa melewatinya
jika kita tahu persis apa yang ada di seberang sana

Yaitu,
setumpuk rindu dan batu-batu
yang ditata serapi rumpun bambu
menjadi rumah tempat kepulangan
setelah begitu lama kita menunda rencana keberangkatan

Bogor, 26 Januari 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun